Eirun Last Code - Volume 1, Prolog

Penerjemah : Isko
Editor :

===========================================================

-Apa itu?

Gadis itu mengamati benda dengan kedua bola mata birunya.

[Heavy Scarlet Fighter] yang melesat melintasi langit.

Senjata, yang turun dengan anggun dari surga, setidaknya bisa digambarkan sebagai sesuatu yang terlalu mencolok.


Dengan bentuk seperti huruf A, itu tidak memberikan perasaan aneh mengenai ukuran tersebut, tidak seperti senjata-senjata biasa. Terdapat dua meriam pada bagian bawahnya. Menyilaukan cahaya matahari armor logam yang berwarna merah tua.

Ini hampir seolah membelah lurus dari anime Sci-Fi. Bukan seperti ini pernah terlihat dalam kenyataan, sampai sekarang... Gadis itu merasa penasaran dari memikirkan hal seperti itu.

-Kenapa benda itu di sana?

Di sini adalah tanah kosong yang menggerakkan medan perang dari khayalan.

Di luar kemampuan dan kecerdasan ras manusia.

Hanya gadis tersebut yang telah tertekan semakin rendah menuju kedalaman yang membusuk dari kenyataan... Ini tak bisa ditahan bagi siapapun yang tertunduk (putus asa). Itu mungkin mustahil untuk siapapun memberikan pertolongan dalam neraka itu. Lalu, seorang pemuda yang datang dari tempat yang tidak diketahui telah tiba.

***

-Kenapa kau tidak lari?

Ini pastinya seekor monster. Itu hampir tiga meter dari kepala sampai ujung kaki. Sayangnya, itu akan menggenggam manusia hanya untuk menangkapnya.

Dengan kedua pipi yang terlihat seperti terpenuhi dengan manusia sehingga nampak seperti apel, ia terlihat cekatan mengunyah dan menelan kerabatnya.

Tak ada peluru, ranjau, ataupun rudal yang bisa menghentikan monster itu.

Gadis itu menghadapinya yang telah ditarik ke bawah dari bagian paling atas rantai makanan, dan merupakan sebagian korban permainan keji oleh binatang buas tersebut.

Tetapi, sebelum itu, kenapa pilot itu tidak kabur?

***

-Kau, siapa kau sebenarnya?

Monster itu terlihat pada langit kosong- Tubuhnya sebesar bangunan. Panjang sekelilingya separuh gerbong kereta, dan lengannya berjumlah delapan. Ia memiliki muka buruk rupa yang berbasis manusia.

Gadis itu menatap pada musuhnya, [Senjata Terakhir Manusia], Fighter yang melayang di langit, memegang kembali musuhnya.

Sebuah adegan kemunculan berani dan fantastis sekali. Dan gadis yang telah menonton lebih dekat dari siapapun suasana ini hanya dapat melihat satu sinar cahaya dalam keputusasaan dan kegelapan.

"Kau...ingin menolongku, kan?"

Suara lemah milik gadis tersebut. Dan sang pemuda membalas dengan nada lembut yang memikat.

"Ya. Aku ingin menolongmu semampuku. Jadi berhentilah menangis."

Kemudian gadis itu belajar dari situasi.

Bagi pemuda ini khususnya, dengan merobek terpisah kegelapan yang melingkupi gadis itu, dia bisa dijuluki pahlawan sebenarnya.

0 Comments for "Eirun Last Code - Volume 1, Prolog"