Chronicle Legion: Volume 1 Chapter 4 (Part 1)

"Mereka akhirnya datang."

Akigase Rikka tiba menuju puncak menara pusat dan melihat pemandangan Suruga.

Benteng pertahanan Suruga bertempat di bagian teratas tempat ini. Di tengahnya, menara pusat masih berdiri pada ketinggian empat puluh meteran, yang menyediakan pemandangan luas.

Rikka melihat dengan kedua matanya sendiri— Crusade menyerbu dari Teluk Suruga di selatan.

Sekitar ratusan Crusade terbang ke arah pulau dalam kerumunan, yang akan mencapai langit ujung pesisir. Benteng pertahanan bertempat di atas tanah pegunungan menghadap teluk. Musuh akan tiba segera.

"Aku kira mereka akan datang entah hari ini atau besok. Seperti yang disangka."

Rikka mengangkat bahu. Crusade terbang sampai ujung laut pada kecepatan lima puluh atau enam puluh kilometer per jam.

Ini adalah terbang berkecepatan rendah, karena pada dasarnya, mereka sanggup lebih cepat. Alasan untuk ini adalah sangat sederhana juga. Terbang berkecepatan rendah semacam ini membutuhkan konsumsi tak berarti cairan ectoplasmic, yang mengijinkan mereka menghemat tenaga untuk pertarungan sekuat tenaga.

"Mempertahankan benteng pertahanan harus dilakukan, tapi sayangnya, Sakuya dalam kondisi buruk. Jalankan sesuai rencana."

Rikka sendiri berada di atas atap menghadapi deru angin sementara pasukan militer berdiri di pinggir benteng pertahanan. Petugas militer di dalam menara pusat mendengar pada bisikan Akigase Rikka melalui gelombang spiritual sembari menegaskan situasi saat ini.

Tepatnya kewajiban seorang kesatria untuk mengemban harapan anggota seperjuangannya dan membalas pada perasaan mereka—

Berpakaian dalam seragam militer, Rikka mencabut pedang di pinggangnya dan melepaskan gelombang spiritualnya.

"Dengan Gelar milikku Onikiri Yasutsuna—Berkumpullah, Legion-ku!"

Gelombang spiritual kuat Rikka terpancar dari udara keseluruhan menara pusat.

Gelombang aura dengan segera membentuk menjadi Kamuy, membawa ke dalam langit pasukan biru, sembilan puluh kuat.

"Baiklah."

Rikka menyarungkan kembali pedang pribadinya di pinggangnya.

Pedang simpanan ternama dari silsilah Genji. Namanya telah diwarisi oleh Akigase Rikka sebagai sebuah Gelar.

Tindakannya mencabut pedang Jepang ini merupakan perwujudan Gelar. Memperlihatkan lekukan jelas, bentuk tipis pedang langka dan terkenal ini menonjolkan sebuah garis kemarahan. Tidak seperti Zuihou yang dimiliki oleh sebagian besar Chevalier Jepang, Onikiri Yasutsuna menyisahkan secara fisik dengan sisi pengguna bahkan ketika Legion tidak dipanggil. Ini, juga merupakan bukti Gelar tingkat atas.

"Datang—Bawa aku!"

Rikka memanggil sembilan puluh Kamuy di atas.

Salah satu dari mereka turun, membawa bahunya ke lantai atap menara pusat. Dengan lompatan cepar, Rikka pergi menyusuri atas atap tanpa ragu, mendarat di atas bahu kanan Legion yang menunggu di dekat.

"Kita akan membentuk formasi darat. Pergi."

Menuruti perintahnya, Kamuy biru terbang ke selatan menuju Teluk Suruga.

Delapan puluh sembilan Kamuy yang tersisa mengikuti.

Pemimpin Tertinggi memimpin pertarungan melawan musuh di garis depan. Rikka hanya dapat tersenyum masam. Metode pertarungan ini menyerupai sejarah militer kembali ke waktu jaman Genpei, tetapi juga bagaimana perang modern adalah pertarungan juga.

Dengan memancarkan gelombang spiritual, Chevalier mengarahkan pasukan legion mereka untuk bertarung.

Kebenarannya, mungkin untuk mengendalikan Legion di bawah perintah seseorang dari jauh—contohnya, di luar jarak penglihatan.

Namun, melakukannya akan membuat orangnya sendiri mudah terserang gangguan spiritual. Kondisi tertentu gangguan spiritual, khususnya pada tandingan gelombang spiritual daripada sinyal elektromagnetik. Di bawah gangguan, seseorang akan mengambil resiko kehilangan pemimpin Legion-nya.

"Angin laut dingin seperti biasa."

Saat ini pukul 15:18 dengan angin kuat yang berhembus dekat pulau dari laut..

Rikka berdiri di atas Legion terbang pada kecepatan enam puluh kilometer per jam di ketinggian dua ratus meter. Meskipun begitu, Rikka menyisakan kehangatan berkat tubuh elastisnya sendiri.

Daya dan kemampuan fisik seorang Chevalier jauh lebih tinggi dari orang biasa.

Mengambil besarnya cairan ectoplasmic ke dalam tubuh dan pikiran mereka, yang ditingkatkan oleh kekuatan mistik.

"Formasi persegi. Segera lakukan!"

Pasukannya mendarat di tepi Teluk Suruga.

Di sepanjang pesisir adalah daerah militer yang dibuat dari tanah garapan di mana berbagai fasilitas pasukan provinsi diletakkan.

Tempat pendaratan yang dipilih adalah daratan terbuka. Mereka langsung mendarat, selain dari yang membawa Rikka, semua delapan puluh sembilan Kamuy yang tersisa melaju dengan kecepatan tinggi. Pergerakan mereka tangkas dan gesit seperti membayangkan dalam garis-garis besar cepat.

Tentu saja, ini adalah kelompok raksasa bertinggi delapan meter yang berlari.

Dengan setiap langkah yang mereka ambil, pesisir Suruga akan bergoncang dan bergemuruh. Walaupun begitu, delapan puluh sembilan Kamuy berlari agak dengan cepat.

Di samping ukuran tubuh raksasa dan bobot sepadan, pergerakan mereka tidak melambat.

Hanya seperti burung-burung bersayap yang cepat dan gesit bahkan ketika bergerak di atas tanah, gerakan Kamuy sangat dinamis dengan cukup percepatan.

Ini adalah karakteristik umum untuk Legion biru Kerajaan Jepang.

Ketangkasan, ketekunan kuat, keberanian—sembilan puluh Kamuy dengan cepat memasuki hampir formasi persegi sepuluh baris dengan sembilan kolom.

Menempati tengah formasi persegi adalah Kamuy yang membawa pemimpin, Rikka.

Pasukan Kamuy mengangkat senapan bayonet mereka secara serentak.

Moncong mereka diarahkan pada datangnya Crusade Inggris yang terbang menuju Teluk Suruga.

"Legion Jepang, yang disebut Kamuy, bukan? Jumlah sembilan puluh—Seseorang mengambil alih sebagai penjaga benteng Suruga yang kebetulan berada setingkat dengan kita... Orang yang malang."

Angka penyerbuan Crusade Inggris di Teluk Suruga berjumlah sembilan puluh delapan.

Sang Pemimpin, Steven bergumam sendiri sambil menunggangi wyvern putih, terbang bersama pasukan udara.

"Dia akan punya kesempatan untuk dihormati sebagai Kesatria Yang Mulia yang lahir seperti kita di bawah kekuasaan Yang Mulia."

Dalam Kerajaan Inggris, hanya pejuang dengan Kekuatan Chevalier terkemuka dapat dipilih untuk sebutan "Kesatria Yang Mulia".

Kekuatan Chevalier Steven adalah 98 sedang adik seperjuangannya Tuan Lampard adalah 90. Hari ini, mereka diserang tiba-tiba dari Fuji setelah membuat perjanjian benteng, situasi benar-benar berbeda dari kemarin.

Sudah lama sejak terakhir kali mereka memerintah jumlah penuh Legion yang didukung oleh Kekuatan Chevalier mereka.

Steven menjentikkan jarinya demi memanggil binatang penjaga kecil untuk komunikasi.

Tidak seperti pipe fox Jepang, pasukan bersenjata Inggris menggunakan roh, wujud mereka seperti gadis berukuran telapak tangan dengan sepasang sayang kupu-kupu di punggung mereka. Rohnya mengepas dengan gembira di depan Steven.

"Beritahukan Tuan Lampard atas namaku, 'Aku akan menyerang sebagai barisan depan sesuai rencana. Ketika aku gagal, aku akan menyerahkan sisanya padamu."

Roh mengangguk dan menghilang.

Binatang penjaga bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan yang mampu berpindah dalam empat atau lima kilometer. Binatang penjaga tidak sehebat telepon, tapi bisa digantikan sebagai komunikasi tanpa kabel. Namun, binatang penjaga kecil mengambil resiko mati dari kelelahan jika dipaksa untuk melakukan kemampuan ini yang lebih dari puluhan kali dalam keberhasilan terus menerus, karena hal itu pemiliknya harus mengawasinya dengan baik.

"Tuanku, pangeran—Tuan Kesatria Hitam—menugaskan kita dengan misi barisan depan yang agung. Aku menantikan keberanian kalian di pertempuran!" Steven mengerahkan Crusade di bawah perintahnya.

Sementara itu, pasukan Tuan Lampard bersembunyi lebih ke belakang, bersiaga sebagai satuan cadangan.

Mereka tinggal empat kilometer lagi dari pesisir di mana samurai Suruga berada dalam formasi.

Sembilan puluh delapan Crusade terbang dalam formasi melingkar.

Ketika maju melewati udara, salah seorang akan mengatur Legion mereka dengan lingkaran rapat untuk membuat formasi tanpa celas dalam arah manapun.

Ini adalah salah satu dasar dalam taktik Legion.

Menjalani sebagai pemimpin, Chevalier akan tetap di tengah formasi—posisi yang lebih aman—yang dapat memberikan sebagian perintah tepat pada pasukan kapanpun.

"Mewakili Yang Mulia... Hancurkan musuh."

Segera Steven memberikan perintah, Crusade membentuk bagian depan "melingkar" yang diarahkan dan ditembak secara bertubi-tubi ke arah pesisir empat kilometer jauhnya.

Sinar panas tembakan senapan dapat membelah beton berat.

Sembilan puluh depalan senapan bayonet menembakkan sinar cahaya yang setingkat senapan mesin.

Tembakan beruntun ini diarahkan menuju pusat kota Tokyo, sekumpulan bangunan pastinya akan tertusuk dan robek seperti plastik. Dalam beberapa menit singkat, kota besat akan menjadi tanah gurun yang tragis.

Namun, pasukan Suruga yang dalam formasi melingkar empat puluh kilometer jauhnya masih tanpa cedera.

"Seperti yang diduga, memiliki jumlah yang sama menembak satu sama lain tidak akan mudah begitu saja."

Steven tersenyum dengan masam. Chevalier bisa merasakan semua yang dilihat dan didengar oleh Legion di bawah kendali mereka. Pasukan bersayap misterius tersebut juga memiliki lima indra menonjol yang jauh melampaui manusia-manusia itu.

Pada perintahnya, Crusade meninjau pemandangan empat puluh kilometer jauhnya.

Cahaya kecil menyala-nyala—partikel yang dilindungi itu—menutupi di sekeliling udara Kamuy Jepang.

"Lebih rapat formasinya, lebih besar kekuatan pertahanan Legion... Karena serangan pihakku tidak mempan, pastinya sama untuk kelompok lain."

Tak lebih cepat Steven berbicara dari serangan balik pihak musuh.

Masih dalam formasi persegi mereka, Legion Jepang menarik pelatuk mereka. Alaminya, sasaran mereka adalah Crusade di udara Teluk Suruga, dengan kata lain, pasuka Steven.

Sinar cahaya menembak secara terus menerus sebagai tembakan anti udara pihak Jepang yang menyerang pasukan Steven dengan tanpa ampun.

Namun, Legion Inggris hampir tak terluka juga. Sekitar sembilan puluh delapan Crusade, partikel-partikel pelindung terpancar juga.

Cahaya pelindung memiliki pengaruh mengurangi senapan tembak musuh.

Partikel dari Legion dengan pasukan yang sama akan menumpuk untuk menambah kerapatan mereka, menghasilkan kekuatan pertahanan yang lebih besar. Dengan kata lain, mengumpulkan Legion dengan rapat dalam jumlah yang lebih besar akan secara dramatis meningkatkan kekuatan pertahanan keseluruhan sebuah pasukan.

Sebagai akibatnya, formasi persegi dan melingkar dengan kerapatan tinggi mereka biasanya digunakan dalam pertarungan antar Legion.

"Berlanjut saling menembak di antara udara dan pulau akan tak menguntungkan pihakku. Tuanku, biarkan kami mendarat di atas tanah dan berganti pada taktik biadab."

Legion adalah pejuang bersayap dan mampu berdiri dia atas tanah dengan kedua kaki mereka sendiri seperti manusia. Konsumsi cairan ectoplasmic lebih besar ketika menjelajah lewat udara.

Pasukan yang dipimpin oleh Steven terbang ke arah tepi laut.

Mereka secara berangsur-angsur merendahkan ketinggian terbang mereka, bersiap untuk pertarungan panjang di atas tanah.

Menggunakan formasi yang sama seperti musuh, Steven mengatur tiap sepuluh Legion-nya secara bergantian, serapat mungkin bahkan selama perubahan formasi. Sambil mereka mendarat, tembakan anti udara musuh tidak berhenti sesaat pun. Hingga, beberapa Crusade yang tak beruntung ditempatkan di pinggri di mana partikel pelindung yang lebih lemah tertembak jatuh.

Jumlah empat Crusade terbunuh dalam pertempuran, menembus bagian penting seperti kepala atau dada, sehingga tersungkur dalam Teluk Suruga.

Sembilan puluh empat yang tersisa masih benar-benar tak terluka.

"Sekarang jumlahnya pun... Tidak, Pihakku memegang keuntungan. Ayo teruskan menghancurkan mereka dengan kekuatan fisik."

Setidaknya Crusade mendarat dengan berhasil di atas pantai.

Mempertahankan formasi persegi, mereka berbaris maju dengan rapi pada kecepatan yang sama.

Target mereka adalah Legion Kamuy Suruga, dalam formasi satu kilometer ke depan.

Segera mereka memasuki jarak perkelahian, pelindung kedua pihak akan menetralkan satu sama lain dan kehilangan pengaruh. Apa yang mengikuti akan jadi membunuh musuh menggunakan bayonet pada senapa mereka, mengikuti cara pertempuran kuno untuk menikam dan memenggal lawan.

Menunggangi wyvern-nya, Steven perlahan melingkari di udara Crusade-nya.

Melihat pada pasukan musuh dari pandangan ke depan, ia kebingungan.

"Lakukan keturunan samurai yang masih percaya dengan berkat angin suci dan bermaksud menyerang sampai titik darah penghabisan?"

Legion Jepang merubah formasi rapat mereka.

Dengan kata lain, Kamuy meninggalkan penjagaan formasi persegi kerapatan tinggi menuju lapisan diri mereka dalam jajaran sembilan puluh dengan senapan bayonet mereka yang diangkat kembali.

"Namun... Jangan terlalu berharap angin suci berhembus setiap saat," Steven menyatakan dengan terus terang.

Secara pandangan ditetapkan oleh Crusade, kesatria wanita yang ditempatkan berdiri dengan kuat di atas bahu kanan Kamuy di tengah peringkat Jepang.

Mengambil kendali Chevalier Legion akan setara untuk memenangkan pertempuran.


Lanjut ke Part 2

2 Comments for "Chronicle Legion: Volume 1 Chapter 4 (Part 1)"