Akashic Record: Volume 1 Prolog

Prolog: Alasan Aku Menjadi Guru Sihir Sementara, Meski Aku Seorang Pengangguran



Di suatu pagi ada suatu kejadian––

"Bagaimana aku harus menjelaskan ini? Kau bisa mengatakan kalau aku pastinya akan stress 'jika memilih untuk bekerja'.”

Laki-laki yang bernama Glen, dengan bangga membuat pernyataan ini. Ekspresinya dapat disamakan dengan seorang pertapa yang menjelajahi dunia dan menemukan pencerahan. Berbanding terbalik dengan ekspresinya, namun, dia bersandar ke depan di atas meja di depannya, dan dengan malas menopang dagunya dengan telapak tangannya, dia juga memastikan untuk tidak melepaskan kontak mata dengan seorang gadis muda yang duduk berhadapan dengannya.

"Walau, aku hidup berkatmu. Sayang sekali kalau aku hanya menganggapmu sebagai teman."

Nona yang duduk melintasi Glen dengan anggun menyilangkan kakinya, dan secara kasual menikmati tehnya.

"Hmm, begitu ya? Kalau begitu mati saja kau, babi."

Bibir nona itu telah mengeluarkan cercaan dan menikung menjadi senyum sopan.

"Ahaha~! Bukannya itu sedikit kejam, Serika? ... Ah, minta tehnya lagi dong?"

Meskipun kata-katanya kasar, Glen malah tertawa seolah tak perduli, dan menempatkan secara langsung mangkuk gelas kosong di hadapan nona bernama Serika.

"Kau ceria seperti biasanya, ya?"

Ekspresi Serika nampak tidak ramah untuk sesaat, tapi dengan cepat tenang kembali pada senyum biasanya.

"Biasanya, orang yang nganggur harus sedikit lebih malu ketika menumpang di rumah orang lain."

"Ah, omong-omong, sarapan pagi ini menurutku agak asin. Aku lebih suka makanan cemilan kau tahu?"

"Dan kau pilih-pilih dengan apa yang diberikan padamu, aku tidak tahu ada apa denganmu lagi."

Serika menahan senyum pasifnya sekali lagi––

"<Terserahlah•Meledak•Sana>"

Dan dengan sengaja menggunakan balasannya sebagai perapalan untuk sebuah mantera sihir tingkat tiga.

Di saat berikutnya, tempat itu dibungkus oleh bunyi memekakkan, dan diselimuti dengan ledakan merah tua. Fenomena serangan yang dihasilkan dari mantera Serika yang menghempaskan Glen, langsung menghancurkan hampir seluruh bagian kafetaria mewah, yang mejanya telah dirapikan dengan perkakas mahal beberapa waktu lalu.

"Si––, Sialan! Apa kau mencoba membunuhku!?"

Glen –– yang tubuhnya hangus oleh ledakan –– terbatuk sambil mengeluh.

"Membunuhmu? Kayaknya kau agak salah. Tindakan membersihkan sampah harusnya dipandang sebagai pelayanan untuk masyarakat. Apa kau mengerti apa yang aku katakan, Glen?"

"Jangan menggunakan nada seperti ibu-ibu untuk mengatakan hal kejam itu! Kau setidaknya harus memperlakukanku seperti seorang manusia!"

Selagi Glen membantah, Serika hanya bisa melonggarkan bahunya dan mendesah.

Jika dibandingkan dengan Glen, yang dianggap masyarakat golongan bawah, Serika bisa dideskripsikan sebagai seorang yang dingin dan menawan.

Berdasarkan penampilannya, seseorang akan mengatakan kalau dia sekitar dua puluh tahun. Rambut berwarna gandum glamournya nampak seakan matahari terbenam secara konstan menyinarinya, dan bola matanya menaungi warna merah tua kelam yang menjadi darah. Jika seseorang melihat lebih dekat, penampilan menawannya akan membuat seseorang menggigil, dan cara berjalannya nampak seolah dia sedikit mengambang. Dikombinasikan dengan kepribadian menggoda anehnya, dia terlihat menjadi keberadaan yang mistik. Tangan dan kaki rampingnya, dan anggota badan lunaknya membuatnya seolah tubuh itu dipahat dengan baik. Sederhananya, tubuhnya sempurna dari pandangan perempuan yang bersifat ragu-ragu. Dia mengenakan gaun hitam formal, yang –– sementara memancarkan aura elegan –– dadanya yang cukup terbuka dan memiliki ikat pinggang untuk ukuran yang pas, adapun penekanan lebih lanjut dari lekukannya.

Di samping penampilan impresif dan mempesonanya, seseorang akan bertanya-tanya juga ia membawa kehadiran dan sikap sempurna yang penting untuk mempertahankan kesan seperti itu. Itulah mengapa nona yang bernama Serika nampak seperti keberadaan yang terlepas dari dunia ini. Sikap serta inti kelakuan anggunnya berasal dari bangsawan. Mengatakan itu, pemilik kediaman rumah –– yang ukurannya sebanding pada gunung kecil –– secara jelas adalah Serika; dan Glen hanyalah seorang penumpang.

Bagi siapapun, posisi sosial keduanya terlihat jelas berbanding terbalik pada tatapan awal.

"Kembali ke topik, Glen... bukankah ini waktunya untuk mulai mencari pekerjaan?"

Mata merah kelam Serika menatap kearah Glen, yang duduk di atas lantai.

Glen –– yang mau bangun –– tiba-tiba membeku di tempat.

"Sejak kau berhenti dari pekerjaan terakhirmu, kau tinggal di sini selama setahun, dan setiap hari semua yang kau lakukan cuma makan dan tidur, tidur dan makan, hidup tak berarti tanpa melakukan apapun. Apa kau tidak memikirkan menghabiskan waktu berhargamu?"

Mendengar pernyataan Serika mengenai hidupnya, Glen dengan bangga menjulurkan dadanya, dan membalas pada Serika tanpa menunjukkan keraguan dirinya.

"Tidak masalah, aku menyukainya seperti ini. Maksudku, dibandingkan ketika aku hanya menghabiskan waktu dalam mesin masyarakat, cara hidup ini jauh lebih baik kau tahu!?"

"Perbandingan macam apa yang kau miliki untuk gaya hidup menumpangmu dengan menjadi penjahat rendahan? Glen, sebagai balas budi untukku, kenapa kau tidak pergi dan mati di suatu tempat?"

"Hm, kenapa kau memperlakukanku seperti orang luar? Apakah ikatan di antara kau dan aku tidak cukup erat?"

"<Kembalikan ini menuju perulangan takdir•Biarkan lima elemen kembali pada lima elemen•Tanpa menyusun...>"

"Oi!? Bukannya itu perapalan untuk 'Extinction Ray'!? Tu-Tunggu, sebentar! Kau boleh menggunakan apapun kecuali ini! Aku akan menjadi debu kau tahu!? Tidaaaaaaak––!?"

Glen mundur sejauh ia bisa dari Serika, dan memekik dalam ketakutan dengan punggungnya menekan ke dinding.

Serika menatap pada penampilan menyedihkan dan tak tahu malu Glen, lalu secepatnya membatalkan sihir. Dia yakin kalau itu akan tidak sopan dan idiot untuk kepribadian yang menyertai pada sifat seperti itu.

"Yah, suatu saat ini pasti terjadi. Untuk menggunakan sihir pada seseorang sepertimu akan jadi pelanggaran tersendiri. Melakukan itu akan seperti menggunakan pedang legendaris untuk menghancurkan kecoak."

"Itu sedikit berlebihan bukankah kau pikir? Kau tidak sopan pada kecoak-kecoak di seluruh dunia."

"Itulah apa masalahmu!? Seperti kau memiliki setidaknya sedikit kesadaran diri, tapi kepribadianmu masih resek!"

Seolah dia mencoba tentang ini, Serika menurunkan kepalanya.

"Jadi, singkatnya, aku pikir ini waktunya bagimu untuk memikirkan masa depanmu. Kau tidak bisa selalu tetap seperti ini menghabiskan waktumu. Kau sudah mengerti ini bukan?"

Bahkan Glen tidak bisa membuat rusuh lagi[1], sejak ia bisa memberitahu kalau Serika sebenarnya khawatir dengannya.

"Meski kau mengatakan itu... jika aku mulai bekerja sekarang... pekerjaan macam apa yang bisa aku lakukan?"

Tatapan miring Glen membuatnya terlihat seolah ia membuat sifat kekanak-kanakan lain.

"Aku tahu kau akan mengatakan itu, jadi aku menyiapkan pekerjaan yang sesuai untukmu."

"Pekerjaan?"

"Ya. Sebenarnya, hanya kebetulan kalau ada posisi lowong untuk pengajar di Akademi Sihir Alzano."

"Akademi SIhir?"

Kebingungan, Glen mengerutkan keningnya.

"Semenjak pengajar sebelumnya tiba-tiba pergi karena urusan pribadi, kami masih belum menemukan seorang penggganti, jadi, aku ingin kau mengambil posisi kosong sebagai pengajar sementara."

"Tunggu sebentar, kenapa kau menanyakanku untuk hal semacam ini? Bukankah akademi itu mempunyai banyak guru hebat yang punya banyak waktu luang? Jadi kenapa, tidak bisakah kau hanya meminta salah satu dari mereka menjadi pengajar sementara?"

"Ah, jangan mengatakan itu. Sekumpulan guru hebat kami saat ini sibuk bersiap untuk Pertemuan Kerajaan Akademi Sihir; itu bertempat di dekat istana. Ini sebenarnya memalukan, tapi kami sekarang tidak memiliki sumber untuk menjaga murid-murid dengan baik."

"Ah––, sekarang kalau kau menyebutkan tentang itu ini hampir waktunya untuk itu lagi ya?"

"Pada dasarnya, kau akan bertindak sebagai guru pengganti selama satu bulan, dan gajimu akan ditetapkan mendasar pada bayaran standar dari seorang guru resmi. Selanjutnya, berdasar pada dayagunamu sebagai guru dalam sebulan mendatang, akademi mungkin mempertimbangkan merekrutmu sebagai guru resmi. Kondisinya tidak buruk sama sekali. Jadi, apa yang akan kau katakan?"

Setidaknya kondisi untuk merekrut adalah mengagumkan, belum lagi Glen menanggung ekspresi cemas.

"Hmm..."

Ia melemparkan penglihatan tak pedulinya, manarik napas dalam-dalam dan melihat keluar jendela.

"...Ini mustahil aku kira."

Melalui jendela, Glen memandang pada tempat yang jauh.

Langit pagi hari dengan indahnya dan bercorak biru bersih. Dari jendela, seseorang bisa mengamati bubungan atap yang runcing dari bangungan di atas jalan-jalan, yang memberikan kesan jaman dahulu. –– Selanjutnya, jalan-jalan itu menuntun menuju keagungan kota kuno raksasa dan setengah transparan yang mengambang di udara.

Nama kota tua megah itu adalah 'Benteng Langit' Melgarius'.

––Sebagai simbol ibu kota Fejiti, ini adalah kastil yang tak bisa diganggu dan tak tersentuh yang ditempatkan jauh dari jangkauan siapapun. Untuk alasan apa itu muncul di langit? Kapan itu menunjukkan dirinya ke manusia? Sangat sedikit yang tahu tentang itu, keberadaannya dapat dianggap ilusi yang rumit.

"Mustahil? Apa maksudmu dengan mustahil, Glen?"

"Bukankah kau sudah tahu? Kalau aku tidak memenuhi syarat untuk mengajar..."

Raut wajah Glen sunyi dan dingin.

"Tentu saja kau tidak memenuhi syarat, kau bahkan tidak punya lisensi guru."

"Jangan seperti itu. Jika seseorang memutuskan sesuatu yang tidak enak, lalu kau tidak perlu menunjukkan kenyataan situasi mereka."

Terhadap hinaan Serika, Glen menunjukkan ekspresi tidak lega.

"Yah, kau bisa mempercayakan tentang kualifikasi guru. Dengan status dan wewenangku di akademi, aku bisa menarik beberapa syarat untuk dilakukan. Juga, jika kau dapat menunjukkan beberapa hasil, itu tidak akan menyulitkanku untuk memberikan lisensi guru."

"Hei, tunggu sebentar! Apa kau mau menyalahgunakan wewenangmu!?"

"Dengan kemampuanmu kau tidak akan punya masalah menjadi pengajar sihir, di atas itu, kau membuat beberapa konstribusi yang sungguh-sungguh untuk komunitas sihir saat dulu. Jadi bagaimana tentang itu? Apa kau mau mencobanya?"

"Apa yang harus aku lakukan huh... Baiklah, meski aku merasa sedikit cemas tentang ini, tapi aku memikirkan ini dan memutuskan untuk menolak tawaranmu oke ~♪"

Glen meletakkan jari tengahnya di bibirnya dan memiringkan kepalanya kesamping. Sebuah sikap manis yang memberikan kesan gadis sekolahan.

"Tindakanmu itu menggelisahkan, dan kau juga menolak saranku. Sejujurnya, aku harap kau sudah akan mati."

Urat darah halus sudah nampak pada dahi Serika, dan siapapun bisa mengatakan kalau dia berada di batas kesabarannya.

"Omong-omong, kau tidak punya hak untuk menolak, kau harusnya mengerti ini benar?"

Senyum mengekangnya tidak akan memberi kesan sebaliknya.

"Oh? Bagaimana jika aku menolak?"

"Apa kau mau disambar oleh halilintar? Atau kau akan dibakar sampai kering? Oh, sebenarnya, kau ingin dibungkus dalam es malahan?"

"Ah, jika kau tidak bisa meyakinkanku apa kau akan menggunakan kekerasan? Kau tidak akan menyelesaikan masalah sebenarnya seperti itu kan?"

"Kau benar, tapi kau tidak punya hak untuk mengatakan itu sama sekali!"

Kekuatan sihir padat yang jumlahnya menakutkan berkumpul di telapak tangan Serika.

"Idiot. Seolah kau tidak tahu bagian menakutkanku sama sekali..."



Namun, Glen tampak tidak terganggu sedikitpun. Sebaliknya, dia menunjukkan seringai menentang dan berbalik ke wajah Serika.

"Kau harusnya sudah tahu ini, tapi jika aku 'merasa menyukainya', aku bisa membuat penyihir setingkatmu––."

"––Cheh"

Mendengar apa yang Glen katakan, Serika menunjukkan tanda gelisah.

"Ancaman tak berhargamu satu-satunya yang membuatku 'merasa menyukainya'––!"

Seperti yang dia katakan, Glen menyepakkan kaki dengan kuat dan –– seakan ia mencoba untuk menyentuh langit-langit –– melompat menuju udara. Dia dengan mudahnya melakukan jungkir balik, dan lalu––dia menempatkan tangan dan lututnya, serta meletakkan kepalanya di atas tanah di depan kaki Serika.

"Tolong bantu aku hidup!"

Sebuah dogeza[2] yang sempurna.

"...Kau membuatku takut untuk sejenak."

"Serika-san! Aku pastinya tidak ingin bekerja, jadi tolong bantu aku untuk hiduuuuup!! Aku akan menjilat sepatumu kalau perlu!"

"Bagaimana aku harus mengatakan ini... Apa kau tidak memiliki martabat sebagai manusia?"

"Idiot! Memang martabat bisa dimakan!? Hah!? Ayolah, cepat katakan sesuatu!?"

"Tak disangka kalau kau akan salah menaruh kemarahan padaku. Sekarang kalau aku memikirkannya lagi, aku benar-benar ingin membunuhmu."

"...Fuu, aku memberikanmu hak untuk membantuku."

"Pergi dan mati!"

Serika yang menginjak tanpa ampun pada kepala Glen, ia yang dikenal akan kesabaran dan pikiran terbukanya, kini ingin menangis.

"Kampret, pergi dan temukan pekerjaan sana! Jika kau tidak ingin bekerja lalu keluar dari sini! Jika kau tidak pergi aku benar-benar akan menghancurkanmu mengerti!? Aku tidak mau melihat wajah melasmu lagi!"

"Kau, apa kau iblis!? Aku tidak meminta apapun yang berlebihan seperti dunia damai! Semua yang aku ingin adalah untuk melanjutkan kehidupan damai biasa dan hidup terus di rumah, apa itu benar-benar sulit untuk dimengerti!? Apa itu terlalu berlebihan meminta untuk harapan kecil milikku ini dikabulkan!? Maksudku, mengingat aset besarmu, membantuku untuk seluruh hidup akan semudah bernapas!"

Tanpa tanda berdosa, Glen terus menunjukkan potensialnya sebagai orang melas.

"Dan apa kau tidak tahu ini!? Aku membenci sihir pada titik di mana aku merasa seperti terlempar ketika aku mendengarnya!"

"...Glen"

"Pokoknya! Tidak peduli apapun! Tidak berhubungan apapun dengan sihir lagi! Hmpf, jika aku akan menjadi pengajar sihir, aku lebih baik menjadi pengemis di jalanan––"

"<Kembalikan ini menuju perulangan takdir•Biarkan lima elemen kembali pada lima elemen•Tanpa menyusun ikatan penyimpangan dan logika sekali lagi>"

Setelah perapalan cepat Serika, sinar cahaya menyelimuti ruang di samping Glen, dan –– seolah-olah ruang itu sendiri ditelan –– deru nyaring menguasai ruangan itu.

Glen berbalik untuk melihat di mana sinar itu menyambar, dan menemukan lubang kosong, lebar dan melingkar di dinding. Ini jelas di tatapan pertama bahwa apa yang terjadi di waktu singkat itu adalah pembasmian bentuk fisik. Pengaruh abnormal yang hanya dapat diuraikan sebagai 'penghapusan'––merupakan sesuatu yang cuma dapat dilakukan melalui sihir.

"Cheh... Bidikanku meleset jauh."

Serika menatap langsung dan menunjuk telapak tangannya pada Glen, yang berdiri terpaku di tempat dengan mulut yang setengah terbuka dan terkejut.

"Yah, aku tidak akan meleset kali ini... <Kembalikan ini menuju perulangan takdir•Biarkan lima elemen kembali pada lima elemen•Tanpa menyusun ikatan penyimpangan dan...>"

"Ma-, Mamaaaaaaaaaaaaa–– -!?"


Dengan begitu, keputusan kalau Glen akan jadi pekerja lagi berhasil setengah dipaksakan. Pekerjaan yang ia temukan setelah tidak melakukan apapun selama setahun, adalah posisi yang mengirikan hati dari pengajar sementara Akademi Sihir Kerajaan Alzano. Sementara pekerjaannya terbatas sampai sebulan, ini adalah pekerjaan yang membuatnya cemas dan gelisah.


Catatan Penerjemah:
1. Dalam konteks ini adalah sikapnya yang buruk.
2. Sikap permintaan maaf di Jepang dengan melakukan sujud.

Balik ke >> Ilustrasi
Kembali ke >> Halaman Utama
Lanjut ke >> Chapter 1

0 Comments for "Akashic Record: Volume 1 Prolog"