Chronicle Legion: Volume 1 Chapter 2 (Part 5)

Kuil air yang berlokasi di antara seratus sampai dua ratus meter di bawah menara pusat.

Dibandingkan lorong lantai bawah menara pusat yang berada di atas permukaan, kuil air sepuluh kali lebih luas. Seseorang bisa menyebutnya ruang yang terlalu luas. Mudahnya, adalah "ruang terbuka lebar yang tertutupi dalam batu," bangunan yang seluruhnya terbuat dari marmer putih.

Langit-langitnya sangat tinggi, setidaknya dua puluh meter.

Puluhan tiang anak tangga yang terbagi secara rata di dalam, setiap tiang ukurannya sama dengan diameter enam atau tujuh meter. Coraknya mengingatkan pada kuil Yunani kuno.

Tidak ada tanda-tanda manusia dalam lingkungan sunyi ini.

Sebaliknya, terdapat jumlah besar "air biru" di atas tanah.

Sejauh mata memandang, sebuah permukaan laut yang biru, mirip dengan warna untuk laut selatan yang indah. Itu tidak luas tetapi orang-orang dapat berjalan di atasnya.

Tempat ini, dipenuhi dengan air suci biru, kuil air suci.

Terdapat satu sudut yang terhubung pada jalanan ini dari seluruh permukaan air biru.

Seorang gadis berpakaian sebagai gadis kuil berdiri di sana, tidak bergerak. Sebuah gambaran roh spiritual Sakuya. Namun, sosoknya agak lebih kabur dari sebelumnya.

Kondisinya saat ini sangat lemah, tidak bisa melanjutkan proyeksinya.

(Penyerbuan, Le, gion... Seiryuu, melanjutkan, gagal—)

Sakuya memenungkan diri dengan kosong.

Di samping penampilan mudanya, Sakuya sebenarnya adalah roh spiritual yang hidup hampir sampai seabad. Jiwanya menghimpun banyak kelelahan. Kepribadiannya juga "pemalu" dan "berhati-hati."

Bagi gadis yang lembut sepertinya, penyerbuan Legion telah menjadi percobaan yang menyakitkan.

Mendapat kontak di jarak dekat dengan gelombang spiritual dari pertempuran roh, semangat dan melancarkan serangan sungguh-sungguh dari dua Chevalier dan banyak Legion yang mendapati jiwa Sakuya menerima luka hebat, seolah dia secara fisik diserang.

Hubungan dengan dunia luar sekarang adalah beban berat untuknya.

Baru saja, dia mengusir pipe fox yang tak diundang. Dengan hal itu, dia masih ingin memenuhi kewajibannya.

(Mencoba memanggil ulang Seiryuu... gagal. Memanggil bala bantuan... Mencoba hubungan spiritual—)

Sakuya dengan patuh menautkan dengan beberapa tugas secara lambat.

Prosesnya selambat kura-kura. Dia dengan sabar menunggu untuk tugasnya selesai. Dia menyadari tugas utama selesai, statusnya dengan baik memaksa dibuktikan.

(Chevalier Kamamoto... Gugur dalam tugas. Namun, pertempuran berlanjut...)

Biasanya, ketika pemimpin Chevalier mati di pertempuran, Legion-nya juga akan lenyap tanpa sisa.

Namun, Kamuy mematuhi harapan terakhir pak tua pada kesempatan ini dan menolak untuk menyerah bertarung.

Legion Kerajaan Jepang, Kamuy, terkenal akan kesetiaan penuh pada tuan mereka. Rahasia untuk cerita inspirasi saat ini mungkin dibendung dari ikatan panjang berpuluh tahun Kamuy dengan kesatria tetua sebagai tambahan untuk penempatan kesetiaan mereka.

Tetapi, kenyataan begitu keras. Pasukan yang kehilangan pemimpinnya tidak mungkin berada dalam posisi yang kuat.

Kamuy dengan berani melawan lebih dari tiga puluh Crusade musuh tetapi itu adalah batasnya. Sebagian besar, dalam beberapa menit lagi, pasukan Kamuy akan disapu bersih. Atau mungkin pengaruh kehendak terakhirnya akan melemah dan mereka akan menghilang dengan sendirinya.

Selama beberapa menit tersebut...

Situasi berubah. Dua Crusade membobol garis pertahanan, membebaskan diri mereka dari Kamuy yang menghalangi, dan behasil menyerbu benteng pertahanan.

Bersama dengan Putri Shiori dan sepupu jauhnya Hatsune, Masatsugu berada di dalam tempat benteng pertahanan ini.

Dua Legion Inggris, Crusade, akhirnya turun dari langit. Kamuy menjaga gerbang samping dengan buru-buru untuk menghadang musuh.

Dua samurai biru Kerajaan Jepang menembak secara berurutan selagi mendekati Crusade.

Biasanya kekuatan Inggris akan terpukul mundur. Kedua pihak merentangkan pelindung sambil bertukar tembakan. Dalam segi jumlah, mereka seimbang dua lawan dua.

Namun, kehilangan pemimpin mereka, Kamuy bergerak lambat dan dengan mudah tertembak serta terbunuh oleh Crusade.

Ditusuk oleh cahaya ke dalam perut, mereka menghilang seperti kabut pagi.

"Putri!? Kedua penjaga gerbang langsung terbunuh oleh musuh!" Hatsune menjerit dengan peringatan, tapi ada juga orang lain yang bertempur melawan Legion Inggris.

Bukan Chevalier ataupun Legion, mereka adalah tentara dari benteng pertahanan Suruga.

Mengemudikan sejumlah kendaraan berlapis baja yang ringan, mereka menghampiri dua Crusade. Salah satu tentara membuka pintu lubang palka dan menampilkan bagian tubuh atasnya. Dia membawa peluncur roket anti-tank di atas bahunya.

Senjata ini menembak 110mm granat pendorong roket, terutama untuk menandingi berat armor tank.

Selain itu, ada sebuah truk militer kecil yang membawa landasan peluncuran misil dari permukaan tanah.

Menggunakan senjata yang bertenaga konvensional, mereka mencoba melawan Legion.

Lebih dari sepuluh granat dan misil menembak secara berturut-turut kearah Crusade yang menyerbu.

Setiap proyektil mengambil tanda sasarannya. Ledakan dan getaran gelombang menghasilkan badai angin untuk membinasakan dua Legion Inggris. Sayangnya, armor putih mereka tidak menderita kerusakan sama sekali.

Menyaksikan pemandangan ini, Shiori mendesah, "Serangan tanpa kekuatan spiritual mempunyai kesempatan 90% tak berpengaruh. Inilah sesuatu yang dibagi oleh seluruh Legion. Tanpa serangan beruntung berskala raksasa, mustahil untuk mengalahkan mereka menggunakan persenjataan konvensional..."

Setelah itu, suara baling-baling datang munuju tempat kejadian.

Dua helikopter tempur terbang ke arah Crusade dengan serangan mengepung.

Peluncur misil anti tank menggantung di bawah helikopter, tentu saja, pilot yang meluncurkannya, tapi ini meleset.

Dua Crusade menembak tanpa pandang bulu dengan ganti tanpa belas kasih.

Kendaraan berlapis baja, truk dan helikopter semuanya tertembak dan meledak. Tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan divisi tank dengan armor berat dan kekuatan tembak tinggi tidak akan bisa mengatasi satu Legion...

"Ya ampun!"

Hatsune menghembuskan napas. Beruntungnya, tentara-tentara itu tidak mengorbankan diri mereka dengan sia-sia. Sembari mereka menarik perhatian Crusade, empat Kamuy lain tiba dari langit.

Merasakan gelombang spiritual Shiori sebelumnya, Kamuy segera membantu di dalam benteng pertahanan.

Samurai biru dan dua Crusade tidak lebih dari sepuluh meter jauhnya. Ini adalah jarak di mana bagian bayonet dari senjatanya akan memainkan peran mereka, ikut serta dalam pertempuran di kawasan dekat dengan menyilangkan pedang.

...Namun, dua Crusade lebih cerdas dari empat Kamuy.

Kapanpun Crusade mengayunkan senapan mereka, pedang keji menyesuaikan pada ujung yang akan berlinang menembus armor dan seragam biru Kamuy, memercikkan darah biru.

Benar, darah menjalari melewati urat dari Legion biru. Lebih penting, harusnya disebut cairan ectoplasmic.

Cairan biru ini adalah sumber segala macam kekuatan mistik, untuk sesuatu sekecil automaton yang dimiliki oleh roh atau sebesar Legion ataupun kuil air. Hal itu adalah tujuan dari cairan ectoplasmic.

"Putri, Onii-sama! Lihat!" Hatsune menunjuk pada salah satu Crusade dan berteriak.

Tentara raksasa bersayap putih menahan sesosok Kamuy bersama leher dengan tangan kanannya. Kamuy itu terangkat dan terlempar menjauh.

Kelelahan dan tubuh besar Kamuy terhempas di tengah udara di bawah sinar matahari senja.

Mengikuti lintasan parabola, tubuh delapan meter itu akan jatuh di atas kelompok Masatsugu...

"Cepat dan lari! Segera!"

Shiori  mengeluarkan perintah langsung. Hatsune dan Masatsugu bereaksi dengan cepat.

Hatsune berlari secepat seekor rusa dan pertama yang kabur dari tempat jatuhnya yang kemungkinan Legion.Tentu saja, Masatsugu tidak jauh tertinggal di belakang.

Sebagai anggota termuda klan Tachibana, Masatsugu baru saja akan mempertunjukkan laju cepatnya ketika...

"Kyah...!"

Tidak diperkirakan, gadis yang di sampingnya roboh. Tanah yang jelas persis dengan tanpa halangan di dekatnya, belum lagi gadis itu tersandung sambil berlari, jatuh tepat di atas halaman hijau rerumputan.

Masatsugu terhenti sambil ia akan berlari pendek.

Ia dengan paksa memotong larinya. Kamuy raksasa akan menubruk kurang lebih dari lima detik.

Ia tidak punya cukup waktu untuk menarik gadis yang jatuh dan kabur dengan kecepatan tinggi.

"......!"

Baru saja ditunjuk sebagai pengawal gadis tersebut, Masatsugu merasakan kecenderungan untuk menyelamatkannya. Meski ia bukan pengawal, tidak mungkin ia akan meninggalkan seorang gadis demi kepentingannya senidri dengan menghadap kematian sebentar lagi.

Didasari pada pemikiran itu, tubuhnya melaksanakan suatu tindakan, tapi pastinya bukan dari kecerobohan belaka.

Ia percaya dengan pasti kalau ia dapat menyelamatkan gadis tersebut dengan cara ini dan kalau ''ia sendiri'' pastinya akan selamat.

"Masatsugu-sama!?"

Masatsugu melempar dirinya di atas kebingungan Shiori.

Ia mendukung dirinya pada lengan dan kakinya seolah melakukan push-up untuk menghindari menyandarkan berat pada putri. Hingga, Shiori ditempatkan dalam ruang kecil di antara Masatsugu dan tanahnya.

Secara langsung, dampak kuat menghantam punggung Masatsugu.

"Guhhhhhhhhhh!"

Kamuy ditimbang beberapa ratus ton.

Masatsugu menggertakkan giginya, selama dampak dan berat jatuh Legion. Ia menahannya, dengan menyakitkan, dengan luar biasa... Satu sampai dua menit berlalu. Sikap push-up nya tidak goyah.

Menimbang pada punggung Masatsugu adalah wilayah dada raksasa itu.

Kamuy yang jatuh terbaring menghadap ke bawah.

"Masatsugu-sama, Masatsugu-sama!?"

Mendengar putri yang berteriak dengan gelisah di bawahnya, Masatsugu menghela napas lega.

Kenyataannya jika Shiori masih bisa berbicara berarti kalau dia tidak terluka. Ia menyadari keterkejutan Fujinomiya Shiori itu tetapi wajah cantiknya berada di depan matanya, sangat dekat padanya.

Sekarang kalau ia memikirkan tentang itu, sikap tubuhnya ini seperti sedang menindihi putri ke bawah yang searah dengannya.

Alaminya, mereka tidak merangkul satu sama lain. Namun ia merasakan kelembutan seorang wanita. Meskipun begitu, karena mereka berada dalam jarak dekat, Masatsugu menyadari sesuatu.

Terlepas dari sosok ramping putri, dia benar-benar dewasa dan menggiurkan sebagai wanita.

Lekukan dada dan pahanya sungguh menggairahkan. Jika dia dan Hatsune berdiri bersebelahan dengan baju renang mereka, pastinya akan menjadi kompetisi yang ketat.

"Masatsugu-sama... Masatsugu-sama! A-Apa kamu terluka!?"

"Aku baik-baik saja. Omong-omong, Yang Mulia, boleh aku menanyakan sesuatu?"

"Y-Ya silahkan."

"Kau tersandung sesaat kita mulai berlari... Apa kamu sangat buruk pada olahraga ya?"

"I-Ini adalah salah satu rahasiaku dan salah satu yang penting. Aku tidak bisa memberitahumu semudah itu!"

"Karena mempengaruhi pekerjaanku sebagai pengawal, aku harus memastikannya. Tetapi..."

Ditekan ke bawah tubuh besar Legion, Masatsugu menyender di atas putri kerajaan. Satu jam sebelumnya, tak pernah dalam mimpi anehnya akan mengharapkan ini terjadi. Namun, Masatsugu cukup tenang untuk tidak percaya.

Memang, situasi sepele ini tidaklah genting.

"Tidak perlu menjawab pertanyaan. Aku sudah mengerti dari balasanmu baru saja."

"Apa!? Oh, omong-omong, Masatsugu-sama, kekuatanmu ini—"

Masatsugu tidak menunggu untuk putri selesai berbicara.

Mengumpulkan seluruh kekuatannya, ia perlahan mengangkat dirinya.

"Gu... uhh... G—Uhhhhhhhhh!"

Menggunakan punggungnya, Masatsugu secara perlahan mengangkat Kamuy yang beberapa ratus ton dan mencoba untuk berdiri dari tanah.

Ia akhirnya mengatur posisi setengah membungkuk. Saat ini, Masatsugu bertindak seperti pendongkrak manusia, menaikkan berat beberapa ratus ton dada Kamuy dengan tinggi delapan puluh sampai sembilan puluh centimeter.

Selanjutnya, ia menyelesaikannya dalam sekali hentakan.

"Ohhhhhhhhhhhhhhhhhhh!"

Ditemani dengan teriakan keras, Masatsugu meluruskan sikapnya, berdiri dengan bentuk mengesankan.

Akhirnya, ia menekan Kamuy di luar kepalanya seakan melemparkan kue di atas sebuah wajan. Kekuatan hebat ini benar-benar gila.

Memutar setengah lingkaran, raksasa biru jatuh di atas tanah lagi.

Sebelumnya, Kamuy terbaring menghadap ke bawah, tapi kali ini, punggungnya menghantam tanah, menghasilkan pengaruh berat di tempat kejadian.

Berdiri di sebelah Kamuy, Masatsugu mengendurkan bahunya dengan biasa.

Ia mengeluarkan luka di suatu tempat di atas kepalanya dan darah mengalir ke bawah dahinya. Masatsugu merasakan kesan mendalam. Untuk memikirkan kalau ia hanya menerima luka kecil ini. Manusia biasa tidak mungkin jadi sekuat dan sehebat ini.

Berkat kekuatan ini, ia melindungi putri.
Yang terbaring di atas tanah, putri melihat padanya dengan hampa.

Sebaliknya di arah samping, Hatsune membeku di tempat. Dia menanyakan Masatsugu dengan keheranan, "Onii-sama... Un-Untunglah kau baik-baik saja. Tidak tunggu, apa yang kau lakukan tadi!?"

Membalikkan punggungnya pada kedua gadis itu, Masatsugu melangkah maju. Pembicaraan lebih rinci harus menunggu sampai hal ini selesai.

Ia perlahan menghampiri dua Crusade. Dari Kamuy yang bertarung, satu-satunya yang tersisa adalah semua yang terbaring di atas tanah sebagai mayat. (Sebagai catatan, yang selamat adalah Kamuy yang terbaring di atas Masatsugu dan Shiori tadi.)

Crusade putih Inggris tidak lagi memiliki lawan untuk bertarung sementara.

Namun, mereka terhenti secara bersamaan.

Menatap pada makhluk hidup yang kecil, mereka bersiap seolah bertemu musuh yang mengerikan.

Crusade menaikkan senapannya dan mengarahkan pada Masatsugu yang di atas tanah.

Masatsugu sendiri berjalan tanpa buru-buru ke arah Crusade dan mengeluarkan perintah sederhana. Melawan ''ikan kecil'' seperti itu, tidak perlu baginya mendapati tangannya kotor.

"Habisi mereka."

Kamuy yang terbaring di atas tanah di belakang Masatsugu bereaksi setelah hampir menghancurkan putri dan Masatsugu sampai mati sebelumnya. Matanya bercahaya, samurai yang maju perlahan bangkit pada kakinya dengan gerakan berubah-ubah.

Cara Kamuy bangun mengingatkan pada kecepatan dan kelincahan binatang buas—

Kamuy kemudian terbang di atas kepala Masatsugu, menyerang pada dua Crusade seperti macan tutul.

Mendorong senapan bayonetnya dengan kecepatan cahaya, Kamuy menusuk tajam Legion Inggris menuju dadanya dengan pedang. Namun, serangannya jauh dari berakhir.

Menarik senapan bayonet, Kamuy memotong ke atas pada kemiringan.

Potongan ini menebas pembuluh nadi kepala Crusade.

Pertarungan berakhir. Laju serangan Kamuy memotong bagian vital dengan tepat, dan langsung mengiris dua Crusade.

"Merah keunguan...?" gumam Masatsugu pada dirinya.

Kamuy mengikuti perintahnya dan dengan diam berganti warna.

Awalnya biru, armor dan seragam militernya berubah "bayangan ungu bercampur dengan warna darah." Tidak biasa ataupun menarik, benar-benar gabungan merah keunguan, tetapi.

...Pada waktu itu, suara ribut pisau baling-baling menggema di udara seluruh benteng pertahanan.

Helikopter militer terbang dari arah barat, dikawal oleh lebih dari sepuluh Kamuy biru. Bala bantuan akhirnya datang.

"Itu harusnya Rikka-sama dari Kediaman Akigase. Serahkan sisanya padanya."

Dengan waktu Masatsugu menyadari, Shiori mendekat ke sampingnya.

"Masatsugu-sama... Apa kamu akhirnya terbangun? ''legatus legionis'' terakhir—Chevalier sebenarnya."

Putri mengatakan perkataan yang tak asing.

Putri Kerajaan jepang menatap wajah Masatsugu.


Balik ke Part 4

3 Comments for "Chronicle Legion: Volume 1 Chapter 2 (Part 5)"

avatar

ASK
mahouka gak di lanjut bang isko?

avatar

lagi bimbang gan, masih mencari waktu luang

avatar

hahaha ok dah kan di discord vol 18 dah update
situ jarang on y discordnya